Labora Sitorus polisi nakal yang super kaya

      Labora Sitorus adalah seorang polisi super kaya saat ini, mungkin juga di seluruh dunia. Simak saja jumlah total kekayaannya yang berupa sejumlah rekening gendut dan aset-aset mencapai 1,5 Trilyun lebih. Bagaimana mungkin seorang polisi yang berpangkat terakhir sebagai Aiptu dengan gaji yang paling tinggi pun tak akan mampu melebihi 10 milyar. Lalu darimanakah uang si polisi nakal ini?

      Ternyata pak polisi yang pernah bertugas di Raja Ampat ternyata memanfaatkan jabatanya. Dari tempat tinggalnya di  Sorong, Papua Barat ini Labora menggendalikan bisnis illegalnya. Pembalakan liar, penimbunan satu juta liter solar dan pencucian uang adalah bisnis jahat yang dijalankannya. Pada September 2014 Labora divonis 15 tahun penjara oleh hakim Mahkamah Agung karena bisnisnya melanggar hukum tersebut. Mahkamah Agung juga memutuskan menyita harta kekayaan Labora Sitorus.

     Sejumlah harta dan aset-aset Labora Sitorus yang disita untuk negara antara lain :

• Uang cash 15 juta Rupiah.
• Uang hasil lelang Rp 6,4 miliar
• Delapan unit komputer‎
• Enam truk toronto merek Hino
• Dua truk merek Toyota Dyna
• Sebuah truk tangki
• Tiga unit flowmeter
• Dua unit Alkon
• Sebuah eksavator
• Sebuah kapal LCT EURO
• Sebuah kapal Batamas Sentosa I
• Sebuah kapal LCT Rotua
• Sebuah kapal Aman
• Sebuah kapal KLM Monang Jaya
• Sebuah kapal Rosalina Indah
• Sebuah kapal KM Rotua 2
• Dua buah kapal dari kayu tanpa nama
• Satu unit kapal penampung BBM dengan muatan maksimal 20 ton solar
• Kayu olahan Merbau sebanyak 5 ribu batang
• Kayu olahan sebanyak 700 ribu batang dari berbagai jenis kayu
• Solar 1 juta liter‎

      Hukuman terhadap Labora diperberat oleh MA setelah Kejaksaan Tinggi Papua meminta kasasi. Labora Sitorus harusnya meringkuk di penjara namun dengan alasan sakit yang dideritanya ia meminta ijin berobat. Sehabis berobat ternyata dia tidak kembali untuk menjalani masa hukumannya, malah dia pulang ke rumahnya di Sorong. Sempat pula Labora menghadiri pernikahan anaknya dalam masa pelariannya dari kewat ban hukum. Ketika akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Labora justru menghilang.
Menurut dokter yang memeriksanya, Labora menderita penyakit Diabetes dan Hipertensi.
Duit memang bisa membeli apa saja termasuk hukum pun harus takluk oleh duit.

(Sumber berita Tribunnews.com dan Tempo.co)