***Maaf tanpa photo ***
Kali ini Blog TabuhGong membahas sesuatu yang beda, sesuatu yang kita jumpai sehari-hari yaitu sampah. Mengapa bahasin sampah sih, kenapa gak bahas hal lain saja yang sedang VIRAL misalnya. Sampah itu menjijikkan dan tidak berkelas kalau dibicarakan dimanapun.
Saya sebagai admin Blog TABUHGONG yang setiap hari juga menghasilkan sampah, seperti anda dan semua juga penghasil sampah. Jika tidak dikampanyekan secara terus menerus dan berkesinambungan maka sampah bisa menjadi masalah "Super" Besar di masa mendatang.
Memang sudah sejak dulu telah ada banyak tindakan, solusi maupun sekedar wacana tentang sampah. Namun seiring perkembangan zaman jenis jenis sampah semakin bermacam-macam, tetutama plastik. Mulai dari bahan dasar pembuat plastik dan bermacam olahan produk berbahan plastik.
Nah sebelum lebih jauh pembahasan ini, kita kenali dulu beberapa jenis sampah;
1. Sampah RumahTangga
2. Sampah Industri
3. Sampah hasil dari Kegiatan Ekonomi
4. Sampah Alami
5. Sampah lainnya
Sampah rumah tangga biasanya lebih banyak dalam bentuk organik sisa sayur dan makanan di dapur, logam/kaca, plastik dan kertas dan lainnya. Yang menjadi masalah disini adalah dimana harus membuang sampahnya, terutama di area perumahan perumahan tipe kecil. Para pengembang dan pemerintah tidak memperhatikan dengan benar efeknya. Asal bangun, asal ekonomi berputar, uang dari bank bisa dengan cepat berputar ke pengembang dan toko bangunan dan semua yang terkait dengan pembangunan area perumahan baru. Dan hasilnya banyak penghuni perumahan akhirnya dengan berat hati harus membuang sampa rumah tangga mereka ke pinggir pinggir jalan. Yang harus bertanggung jawab dalam masalah ini haruslah pihak pengembang dan pemerintah lokal .?
Sampah industri/pabrik biasanya lebih banyak bahan kimia yang mungkin berbahaya. Disini sudah ada aturan ketat bagi setiap pelaku industri ataupun pabrik yang beroperasi, diharuskan mempunyai tempat pengolahan sampah/limbah sebelum dibuang ke saluran pembuangan yang melewati lingkungan sekitar industri tersebut.
Sampah dari hasil kegiatan ekonomi seperti pasar, mall, perkantoran dan sebagainya. Sampah yang dihasilkan dalam kategori ini lebih banyak pembungkus termasuk plastik, kertas, sedikit logam dan sebagainya. Untuk tempat-tempat usaha/kegiatan ekonomi yang masuk ELITE seperti mall dan perkantoran sampah yang dihasilkan relatif lebih sedikit dan mudah penanganannya. Secara eksklusif sudah ada alur yang tepat , disitukan tempat orang orang pintar. Jika sampai ada sampah tercecer disekitar wilayah ini, berarti yaah jangan dibilangin apa apa...tahu sendirilah. (Orang orang mulai "bertaring/keluar taringnya"..)
Untuk di area pasar khususnya pasar tradisional, penanganan sampah perlu perhatian lebih. Disitu kebanyakan pelaku usahanya kurang mempedulikan masalah sampah, mungkin sudah ada pengelola pasar, namun terkesan kurang bagus pelayanannya. Mereka lebih menuhankan uang daripada kebersihan lingkungan, dan cenderung menjadi sarang mafia yang membingungkan para pengunjung pasar.
Berdesakan diantara mereka tanpa menyisakan lahan untuk penanganan sampah, sampai bau bau "aneh" membuat dahi jadi berkerut.
Sampah alami umumnya sampah organik, akan terurai secara alami dan menjadi komponen pembentuk kehidupan dasar kembali. Sebenarnya tidak bisa di kategorikan sebagai sampah yang bisa berupa daun dan ranting kering, pohon yang mati, kecuali di kawasan permukiman apalagi perkotaan.
Dan sampah lainnya, saya tidak bisa menyebutkan tapi saya harap yang sedang membaca artikel ini tahu maksud saya.
Penanganan sampah oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat secara swadaya sudah berlangsung dan terus. Tetapi memang harus dilakukan dengan inovasi baru dan teknologi baru serta cara kampanye yang baru, agar terus membudaya. Kita cintai keindahan dan keteraturan namun tidak membenci sampah.
Suatu model rumah yang ditata indah walaupun sederhana dan menempatkan tempat pembuangan sampah daiam rancangan awal, mungkin salah satu solusi untuk lebih membudayakan penanganan sampah.
Atau pula jika ada pembangunan sebuah proyek perumahan misalnya, harus dimasukan juga dalam syarat Utama dalam perizinannya. Karena dalam pengamatan saya terutama di kota tempat saya tinggal saat ini, dicurigai bahwa para pembuang sampah yang sering kita jumpai menumpuk dipinggir jalan, adalah ulah oknum penghuni perumahan. Dimana mereka mungkin orang baru yang belum paham wilayah sekitar dan tidak tahu harus kemana dia membuang sampahnya.
Masyarakat dan orang yang lewat di pinggir jalan, yang agak sepi pasti melihat tumpukan kantong plastik berisi sampah. Dan disitu adalah lokasi yang menjadi sasaran empuk untuk menempatkan sampah. Setiap lewat disitu pasti akan terhirup bau yang khas, bau sampah 😷.
Papan yang tertempel dipohon atau yang dikaitkan dengan tiang, bertuliskan larangan untuk membuang sampah disitu, selalu menjadi tempat foto yang 'kontradiksi dan ironis', dan setelah diupload di laman Facebook akan menjadi viral dengan kata yang seram dari para komentator status foto tersebut.
Sampah akan terus ada dan menjadi sisi negatif dari kehidupan kita.
Sampah adalah bagian hidup kita,
kita cuekin sampah dan bau khas nya, sampah akan terus ada
Kita bersihkan sampah setiap hari pun, sampah baru akan selalu ada lagi.
Saya bukan seorang ahli dalam bidang tertentu, namun saya hanya mencoba mengungkapkan apa yang terlintas di otak saya dan saya harap tidak menyinggung sesuatu yang sangat sensitif. Disini saya berusaha untuk mencoba berpikir "open mind" dan juga mengajak pembaca untuk membuka pikiran saja. Saya juga tidak menganjurkan untuk membuat suatu "gerakan" , yaah seperti saya sampaikan dia paragraf.
Artikel tentang sampah ini adalah cerminan dari kehidupan kita sehari-hari, budaya kita tentang kehidupan yang ada kata Indah dan ada kata Sampah.
Sampah Menjadi Masalah Kecil Yang Membesar Pada Waktunya
Reviewed by seno
on
19:18:00
Rating:
No comments:
Link Video Youtube, Mohon Review...tks
Silahkan di Like jika suka atau Dislike jika tidak suka.
Lihat disini : https://www.youtube.com/user/Gulagola/videos
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAA ..