Anybody home...?? |
Adalah sebuah kekeliruan besar apabila kita mudah percaya dengan orang, apalagi yang baru kita kenal. Salah salah kita bisa mengalami kerugian moril dan materiil nantinya. Karena itu tidak ada salahnya kita cermat dan berhati-hati bila berhubungan dengan orang lain. Bukannya paranoid atau apalah, tapi yang terpenting bukan bermaksud memprovokasi.
Seseorang datang, barang dan uang hilang
Pernahkah pada suatu ketika dirumah ada seseorang terdengar sedang mengetuk pintu. Dan dengan sopan kita persilahkan masuk lalu menanyai maksud kedatangan seseorang ini ?? Padahal biasanya kita akan menanyainya dulu didepan pintu ?
Nah itu mungkin suasana hati dan pikiran lagi nyaman, jadi kita begitu bersemangat dan penuh etika memperlakukan seorang tamu.
Namun saat seperti itulah diwaktu selanjutnya anda kehilangan sejumlah materi dalam bentuk uang dan barang, berarti seseorang yang bertamu tadi adalah seorang penipu. Kita sadar bahwa kita telah tertipu ! ! !
Dalam pikiran timbul pertanyaan dan penyesalan setelah kita mulai berhitung dengan obyektif ( kecuali kita memang tidak memahami atau pernah mendengar itu sebelumnya).
Berarti pula bahwa anda tersugesti oleh tamu tersebut dan tamu tersebut memang bermaksud menipu anda dengan memanfaatkan sugesti atau hipnotis.
Lalu apakah sugesti yang bisa menipu kita ?
Tergantung pada banyak hal, bisa jadi kita menerima sugesti justru karena kita membutuhkan atau pula karena kita lengah. Sugesti terjadi manakala sebuah sikap dan pandangan yang diyakini, kemudian ditularkan kepada orang lain dalam hal ini adalah kita. Dimana pikiran, perasaan dan perilaku kita seperti dibimbing dan diarahkan. Dan bila kita sedang tidak fokus apalagi tengah galau dan sedang kehilangan pegangan. Segala anjuran atau nasihat langsung kita terima dan kita yakini kebenarannya. Namun umumnya, sugesti baik menipu atau tidak kebanyakan berasal dari orang tua, tokoh masyarakat dan berkharisma. Dapat juga karena kedudukan dan jabatan yang lebih tinggi, dalam organisasi atau instansi. Dan bisa juga dari sesuatu yang disengaja agar orang bisa tertarik oleh sebuah produk iklan misalnya.
Jangan dulu biarkan masuk rumah |
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
- Daya pikir kritis terhambat oleh pesona dan kekaguman akan seseorang dan buah pikiran yang diungkapkan. Sehingga mempengaruhi kemampuan untuk mengkritisi, entah karena rikuh atau kita sengaja berniat mengalah pada apa yahg disampaikan.
- Dissosiasi, terjadi saat bercabangnya pikiran karena sedang banyak masalah yang harus diselesaikan. Buah pikiran baru datang dari sudut pandang orang lain, dalam keadaan ini kita bisa tersugesti oleh pikiran alternatif tadi.
- Kebimbangan dalam memutuskan sesuatu bisa dengan mudah dimanfaatkan orang yang berniat kurang baik terhadap kita. Entah itu cuma sekedar bercanda atau memang berniat nengambil sesuatu dari kita.
- Keputus asaan karena mudah menyerah saat kita kalah, memudahkan seseorang mengeruk keuntungan dengan cara mempengaruhi dan mensugesti kita agar menuruti kemauan orang tersebut.
Banyak kasus penipuan baik yang ringan (misalnya bercanda, menjahili orang dll) ataupun berat (menguasai atau merebut dengan halus sesuatu dari kita). Tetap obyektif dan berani kalau tidak mau rugi. Tulisan ini saya dedikasikan untuk para korban penipuan agar jangan sampai "kecemplung" untuk waktu selanjutnya.
Bahan tulisan dari berbagai sumber.
Sugesti yang diselewengkan untuk menipu ?
Reviewed by seno
on
01:21:00
Rating:
si korban sendiri emang memberi peluang untuk disugeti ya mas..
ReplyDeleteLa cuma bengong aja ya disikat tuh..
ReplyDeleteserem ya bang kalau kayak gini :(
ReplyDeletekalau dalemnya kuat, org dr luar jg bakal susah memanfaatkan ya
ReplyDelete