Pejuang Skandinavia, gbr : wikipedia |
Sebuah peristiwa teror bom terjadi, merenggut banyak korban jiwa dan sejumlah lainnya luka-luka. Disebutkan dalam berita bahwa teror tersebut dilakukan oleh sebuah kelompok teroris yang terorganisir. Dan benar saja beberapa waktu kemudian salah satu kelompok organisasi perjuangan yang terkenal radikal, mengaku bertanggung jawab atas peristiwa teror tersebut. Pihak berwenangpun tak menyangkal hal itu, pelaku teror memang sudah terdeteksi sebelumnya akan beraksi menteror di suatu tempat.
Namun pelaku teror yang terkenal radikal dan kejam memilih lokasi sasaran ditempat umum atau wilayah sipil. Menurut pengakuan juru bicara organisasi kelompok radikal tersebut, pemboman memang sengaja dilakukan untuk unjuk kekuatan serta eksistensi perjuangan mereka. Kelompok radikal itu mungkin juga berharap mendapatkan simpati dan pendukung baru dari peristiwa pengeboman. Dengan begitu kelompok akan bertambah kuat dan sukses menggapai cita-cita mereka.
Namun pelaku teror yang terkenal radikal dan kejam memilih lokasi sasaran ditempat umum atau wilayah sipil. Menurut pengakuan juru bicara organisasi kelompok radikal tersebut, pemboman memang sengaja dilakukan untuk unjuk kekuatan serta eksistensi perjuangan mereka. Kelompok radikal itu mungkin juga berharap mendapatkan simpati dan pendukung baru dari peristiwa pengeboman. Dengan begitu kelompok akan bertambah kuat dan sukses menggapai cita-cita mereka.
Ternyata mereka salah besar, pelaku teror telah melakukan strategi perjuangan yang keliru. Cara-cara kekerasan yang mereka adopsi tak serta merta membuat calon pendukung dan calon simpatisan lantas berani menunjukkan diri. Apalagi kalangan masyarakat sipil di jaman ini sudah cerdas dan tak mudah dipengaruhi begitu saja. Apa yang mereka pikir bisa membuat ketakutan, akhirnya tidak menimbulkan impikasi yang signifikan. Justru kalangan masyarakat menjadi antipati terhadap aksi kelompok radikal tadi.
Banyak kalangan pula yang menyesalkan cara-cara yang dilakukan kelompok itu. Cara kekerasan semacam itu saat ini dirasa sudah ketinggalan jaman, ada banyak cara untuk memperjuangkan sebuah cita-cita. Misalnya dengan cara pedekatan yang lebih manusiawi, lebih kompromistis dan tidak memaksakan kehendak dengan menciptakan teror. Ingatlah bahwa kita tidak hidup sendiri, masih banyak orang lain yang juga ingin hidup dengan cara mereka masing-masing. Sedangkan kita hidup bersama dalam suatu wadah negara yang multi kultural dan berbeda etnis serta keyakinan. Toleransi diantara kita yang tinggi akan menjamin ketentraman bagi semuanya. Perbedaan apapun akan menjadi pudar kalau kita saling menghormati satu sama lain.
*dari berbagai sumber
The MOVEMENT
Reviewed by seno
on
22:37:00
Rating:
thanks anyway
ReplyDeletemasih inget banget hashtag #KamiTidakTakut jadi trending topic beberapa hari.
ReplyDeletesay no to radical movementttt