www.sdpnoticias.com |
Namanya adalah Griselda Blanco, terlahir di Cartagena, Kolombia 15 Februari 1943. Orang tuanya hanyalah keluarga biasa yang hidup dalam kesederhanaan. Pada usia tiga tahun, Blanco dibawa oleh ibunya, Ana Restrepo, merantau ke kota Medellin untuk mencari peruntungan nasib. Di kota itu ternyata tak memberi mereka kehidupan yang lebih baik, Blanco menjadi anak yang tumbuh di kawasan miskin dan kumuh di pinggiran kota Medellin. Dalam belitan kemiskinan Blanco kecil berkembang menjadi anak yang punya tabiat yang kurang baik.
Bahkan di usianya yang masih 11 tahun Blanco pernah melakukan penculikan terhadap seorang bocah dan berusaha meminta tebusan pada orang tua si bocah tersebut. Pernah pula Blanco menembak mati tetangganya di usia yang masih belia.
Setelah melarikan diri dari rumah dan memutuskan untuk hidup di jalanan Griselda Blanco muda benar-benar hidup sendirian. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Blanco terpaksa menjadi pencopet dan melakukan kejahatan di jalanan. Sampai beberapa lama kemudian Blanco pun terjerembab dalam dunia pelacuran. Empat tahun masa remajanya ia jalani dengan menggeluti dunia prostitusi. Sampai saat Blanco bertemu dengan suami pertamanya, Carlos Trujillo, seorang pegedar kokain lokal. Dari suami pertamanya inilah Blanco mengenal seluk beluk perdagangan kokain.
Pernikahannya dengan Trujillo menghasilkan tiga orang anak Rixon, Uber dan Osvaldo. Ketika Carlos Trujillo terbunuh oleh lawannya dalam perdagangan kokain, Blanco memutuskan meneruskan bisnis "kecil" itu. Hingga Blanco menikah lagi dengan Alberto Bravo yang juga seorang yang bergulat dalam bisnis obat terlarang itu. Namun merger itu tak membuat prospek bisnis mereka berdua berkembang menjadi lebih baik.
Berkelana ke Amerika
Pada pertengahan tahun 70-an bersama mereka masuk ke Amerika dan tinggal di Queens, New York. Di kota ini mereka mulai merintis bisnis perdagangan kokain lagi. Mereka membentuk jaringan kecil untuk mengedarkan kokain dari Kolombia menuju jalanan di New York. April 1975 Blanco tertangkap oleh pihak berwenang New York atas tuduhan memperdagangkan kokain secara illegal. Namun dalam persidangan Blanco tidak terbukti bersalah dan kemudian dibebaskan. Merasa kurang nyaman dengan keadaan ia mengajak suaminya terbang kembali ke Kolombia dan kembali lagi ke Amerika saat dirasa tepat waktunya, memasuki Miami.Di Miami inilah Griselda Blanco menemukan kesuksesannya dalam bisnis haram tersebut. Jaringan bisnisnya mencengkeram Amerika kala itu beromzet puluhan juta dollar tiap bulannya. Dengan gaya manajemen tangan besinya, Blanco menjalankan bisnis kokain bersama suaminya, Alberto bravo. Siapapun penghalang bagi bisnisnya akan tidak segan-segan dihabisinya. Gaya dan tindakan brutal terhadap para lawan bisnisnya tersebut telah menciptakan banyak musuh dimana-mana. Gaya yang sering ia pakai untuk menyerang musuh adalah dengan menghabisinya di tengah keramaian. Dimana seorang target musuh akan ditembak mati oleh pengendara motor suruhannya di tengah keramaian kota Miami. Penyerangan dengan gaya "cowboy" tersebut menteror Miami pada akhir 70-an. Diperkirakan ada 200 pembunuhan yang terkait dengan kokain waktu itu. Dan 40 kasus pembunuhan diantaranya diperkirakan dilakukan oleh jaringan Blanco.
Ketika suaminya sendiri, Alberto Bravo, menghianatinya, Bravo ketahuan menilap uang hasil bisnis mereka. Mendengar itu Blanco marah besar dan kemudian membunuh suaminya sendiri bersama beberapa pengawal suaminya di sebuah tempat parkir, Blanco sendiri terluka dalam tembak menembak tersebut. Dalam masa itu Blanco mengalami kesuksesan luar biasa namun sekaligus juga rasa tak nyamannya memuncak. Banyak orang mengincar nyawanya termasuk pihak berwenang Amerika, dalam hal ini adalah DEA bahkan Pablo Escobar. Blanco sempat pindah ke California untuk menghindari penyerangan terhadap dirinya.
Tahun 1985 Blanco ditangkap dan dalam pengadilan yang hanya menuduhkan kepadanya tiga kasus pembunuhan saja dari puluhan kasus pembunuhan yang disangkakan terhadapnya, Blanco dipenjara 20 tahun. Namun hukuman itu dijalanonya hanya sebagian saja karena kemudian ia dibebaskan dan di deportasi ke Kolombia. Meskipun selama dipenjara tersebut Blanco tetap masih mengendalikan bisnis kokainnya. Griselda Blanco si ratu kokain dideportasi ke negara asalnya pada tahun 2004.
Griselda Blanco mempunyai empat orang anak dari tiga suaminya. Dua anaknya dan ketiga suaminya tewas terbunuh dalam kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan kokain. Dan Blanco sendiripun akhirnya tewas oleh musuhnya juga. Blanco ditemvak mati didepan pasar saat ia keluar dari toko daging bersama menantunya yang sedang hamil. dua butir peluru menembus kepalanya dan yang lain mrngenai bagian tubuh lainnya. Sementara menantunya hanya terluka kecil saja. Sebuah akhir yang tragis bagi seorang "ratu" kokain dengan cara yang justru sering ia gunakan untuk menghabisi musuhnya.
*Dari berbagai sumber
Kisah wanita ratu kokain
Reviewed by seno
on
22:41:00
Rating:
wah masak wanita bisa jadi ratu kokain sih, ini benar-benar unik
ReplyDeleteWah, ratu kokain bisa dari seorang wanita,,, ckckck, mantap!! Ini namanya emansipasi,,, Haha
ReplyDelete