Kisah Dr. KUEHN, seorang mata mata

Insert khun dan foto ledakan di pelabuhan Hawaii

      Pada 21 februari 1942, hanya 76 hari setelah serangan tragis ke Pearl Harbour, Bernard Julius Otto Kuehn ( gambar insert ) dinyatakan bersalah atas tuduhan sebagai mata-mata. Dan dituntut hukuman mati didepan regu tembak di Honolulu. Apa yang di kerjakan oleh orang Jerman ini di Hawaii pada awal serangan ?
Apa yang sebenarnya Kuehn lakukan untuk membela diri ?

      Otto Kuehn mempunyai sistem sinyal yang komplek dan berkesinambungan. Cahaya yang bersinar dari jendela rumahnya di Oahu pada pukul 09.00 - 10.00 misalnya berarti bahwa pesawat pembom Angkatan Laut Amerika telah berangkat berlayar. Selembar kain yang tergantung pada jemuran pakaian di luar rumahnya di Laniki antara pukul 10.0 - 11.00 pagi berarti kapal-kapal Angkatan Laut Amerika sedang meninggalkan pelabuhan Pearl Harbour. Sekurang-kurangnya ada delapan kode yang digunakan dalam berbagai variasi dengan tanda yang berbeda.

      Pada bulan nopember 1941, Kuehn telah menawarkan dan menjual informasi tentang kapal-kapal Amerika di perairan Hawaii kepada konsulat Jepang di Hawaii.
Pada tanggal 2 desember 1941, Ia memberikan informasi yang terpercaya dan akurat tentang detail jadwal penerbangan secara tertulis. Kemudian pada hari yang sama dia memberi serangkaian sinyal yang dapat diterima oleh kapal-kapal selam Jepang terdekat.

      Kuhn adalah anggota partai NAZI, ia tiba di Hawaii bersama keluarganya pada tahun 1935. Pada tahun 1939 FBI mulai menaruh curiga kepada Kuehn. Dia punya kontak dengan Jepang dan Jerman yang sangat pantas dipertanyakan. Kedatangannya ke Hawaii karena mendapat tawaran pekerjaan dari Mentri Propaganda Nazi, Joseph Goebbels. Tawaran tersebut adalah bekerja untuk intelejen Jepang yang akan ditempatkan di Hawaii. Ia menerimanya dan berangkat ke Hawaii 15 agustus 1935, Dr. Kuehn adalah lulusan terbaik dan mendapat gelar Doktor pada universitas yang ternama di Jerman. Anggota keluarganya yang turut serta adalah istrinya, Friedel, anak perempuannya yang menarik, Susie Ruth, yang pada umur 17 tahun menjadi bekas gundik Goebbels. Dan anak laki-lakinya Hans Joachim, kadang dipanggil Eberhardt berusia 6 tahun.

       Susie, putrinya berpacaran dengan personel militer Amerika. Ia menggunakan kecantikannya untuk menyusup memasuki jaringan angkatan laut Amerika di Pearl Harbour. Dengan pengalamannya sebagai mantan gundik seorang pejabat tinggi militer, ia mampu menutupi penyamarannya.
"Mereka suka membual," kata Susie Ruth suatu kali,
"Dan memberikan gambaran ketika mereka meninggalkan tempat itu."

      Anak laki-lakinya, Hans Joachim "Eberhardt" Kuehn saat berumur 11 tahun, dilatih oleh Kuehn untuk menanyakan tentang kapal dan kapal selam. Setiap pagi didandani ala anggota Angkatan laut Amerika untuk memperlihatkan rasa patriotisme, lalu mereka berdua berjalan-jalan di seputaran pelabuhan. Para Marinir tak akan memperbolehkan Kuehn untuk masuk kedalam kapal, disinilah peran Eberhardt dalam memata-matai.

 Sementara istrinya bertugas merekam semua informasi yang didapatkan dari semua anaknya.

      Ketika kepala mata-mata Jepang, Takeo Yoshikawa, datang ke Honolulu, Dr. Kuehn akan memberi tanda pesan dari atap dan jendela rumahnya, sebuah kode yang tak terpecahkan sampai serangan ke Pearl Harbour tiba.
Intelejen militer Amerika tak menyadarinya, sampai saat serangan itu masih berlangsung, dan Kuehn tetap memberi kode-kode lewat kilauan cahaya yang terlihat dari rumahnya. Ketika seorang intelejen militer Amerika melihat kilauan itu dan mulai curiga.

      Keluarga Dr. Kuehn hidup dari pembayaran uang oleh Jepang. Namun segera hal itu menarik perhatian FBI, sebagai target penangkapan karena latar belakang Nazi nya dan penghasilannya.

      Setelah serangan ke Pearl Harbour usai Dr. Kuehn ditahan pada 21 februari 1942.
Oleh militer Amerika ia dituntut hukuman mati dengan tembakan, namun kemudian dirubah nenjadi seumur hidup setelah ia mau menberi informasi tentang jaringan intelejen Jepang dan Jerman di Amerika. Kemudian hukuman itupun dirubah lagi menjadi 50 tahun penjara. Dan ketika perang Dunia 2 usai, Dr. Kuehn dideportasi ke negaranya. Istri dan anak-anaknya dijebloskan ke penjara selama beberapa tahun. Setelah bebas mereka dideportasi ke Jerman.
Seluruh harta bendanya disita oleh pemerintah Amerika lalu di serahkan kepada University of Hawaii. Sementara selama orang tua dan kakaknya di penjara, Hans Joachim dirawat oleh Dr. Bernhard L. Hormann, dosen university of Hawaii.