AL CAPONE sejarah singkat (19)

Most wanted

Elmer Irey pejabat Departemen Keuangan Amerika  pada masa penangkapan Al Capone.

      Capone menyandang status baru sebagai selebriti mengangkat Damon Runyon menjadi juru bicaranya. Dan akibat dari semua publisitas yan telah memuncak. Menarik perhatian Presiden Amerika Herbert Hoover. "Sudah saya perintahkan kepada para agen-agen Federal untuk berkonsentrasi pada Capone dan organisasinya." tulis Hoover. Pada awal bulan maret 1929, Hoover bertanya pada Andrew Mellon, Mentri keuangan.
"apakah kamu sudah menangkap Capone ? Saya mau orang ini dipenjara." Beberapa hari kemudian Capone mendapat panggilan sidang di Chicago. Tapi ia tak terlalu memperdulikannya meski aparat pemerintah tertinggi sedang memperhatikannya.

      Capone berpikir ia telah menghadapi banyak masalah yang harus diselesaikan. Bukti-bukti menumpuk bahwa dua orang kolega Sisilia-nya menyebabkan masalah. Kobler menggambarkan adegan yang paling terkenal dimana Capone bertemu dengan inti masalah :
"sangat jarang Capone meoyambut tamu kehormatan pada sebuah pesta yang mewah. Wajah Sisilia yang gelap itu memerah merasa kekenyangan dengan kekayaan. Mencuci tangan mereka dengan anggur merah yang berlimpah. Diujung meja Capone dengan gigi putihnya yang besar dan berderet mengkilat ketika tersenyum dalam suasana keramahan di meja makan. Menawarkan roti panggang setelah bersulang dengan tiga sahabatnya, Saluto Scalise !! Saluto Anselmi !! Saluto Guinta !!
"Ketika tiba waktu tengah malam, potongan terakhir dilahap, dan gelas terakhir tak sempat diminum karena sudah mabuk berat. Mereka telah terpuaskan, para tamu kehormatan melonggarkan ikat pinggang dan kerah baju mereka.. Capone kemudian menarik kursinya kembali."

      Kesunyian makin menghinggapi ruangan, mereka berhenti tertawa-tawa, mulai gugup, mereka saling melirik. Capone masih tersadar di antara mereka, mulutnya menerocos tak karuan. Jadi mereka berpikir Capone tidak mengetahui, mereka membayangkan bisa menyembunyikan banyak pelanggaran yang tak termaafkan, ketidak setiaan.

"Capone seperti adatnya selalu bersikap sangat ramah sebelum ia mengeksekusi seseorang. Ketiga orang Sisilia itu tanpa daya, senjata mereka telah ditinggal di ruang periksa. Tinju dari pengawal Capone melayang menghantam mereka hingga jatuh terduduk dikursi dan terlihat darah dimulutnya. Capone berdiri memegang tongkat baseball, perlahan ia berjalan mondar-mandir lalu berhenti pada tamu kehormatan pertama. Dengan kedua tangannya ia mengayunkan tongkat dengan keras.

      Sejenak kemudian ia mulai memukul dan memukul lagi, mematahkan tulang bahu, lengan dan rusuk. Ia beralih kepada tamu selanjutnya dan begitu selanjutnya, Capone menghancurkan tulang dan daging mereka. Seorang pengawal Capone kemudian mengarahkan senjata revolver dari ruang periksa dan menembak mereka pada bagian belakang kepala."

bersambung disini