AL DALAM TEMPAT PERSEMBUNYIAN
Capone bersembunyi selama tiga bulan di musim panas itu. Tigaratus orang detektif disebar ke pelosok negeri untuk mencarinya. Bahkan sampai ke Kanada dan Italia. Faktanya Al ternyata mengungsi ke rumah seorang temannya di Chicago Heights dan kemudian pindah ke rumah sahabatnya yang lain di Lansing, Michigan.
Dalam tiga bulan persembunyiannya memberi merek pada Al, bahwa ia tidak hanya seorang pebisnis yang sukses. Al mulai berpikir sebagai seorang yang bisa dibanggakan oleh komunitas imigran Italia. Bahwa Al adalah orang yang murah hati0dan siap menolong siapa saja. Operasional bisnisnya melibatkan ribuan karyawan yang sebagian besar adalah para imigran Italia yang miskin. Kemurahan hatinya melegenda di Lansing, Michigan. Sementara sebagian besar orang kalah dari egonya dan menjadi sombong, Al mempunyai kemampuan memimpin dan sangat cakap, terutama bakatnya di wilayah yang menguntungkan dalam komunitas itu.
Ia sangat ingin mengakhiri kehidupannya di dunia kejahatan yang penuh kekerasan.
Ia tak bisa terus bersembunyi selama hidupnya. Jadi Al kemudian memutuskan dengan berbagai pertimbangan akan resiko. Ia akan menyerahkan diri pada polisi Chicago. Satu langkah baru yang ia lakukan demi kelangsungan hidupnya. Tuduhan membunuh Mc Swiggin kemudian kekayaannya yang berlimpah untuk melegitimasinya menjadi pahlawan bagi komunitas imigran Italia, menjadi pertimbangannya.
Pada 28 Juli 1926 Al kembali ke Chicago untuk menghadapi tuduhan pembunuhan. Hal itu berbalik menjadi keputusan yang tepat, sebab pihak berwenang tak punya cukup bukti untuk menyeretnya ke pengadilan. Untuk semua kehebohan dalam upaya penegakan hukum, Al tetap bebas dan pihak berwenang seperti impoten.
Capone dalam peran barunya sebagai pencipta perdamaian, memperlebar usahanya dengan berupaya beraliansi dengan Weiss. Terlepas dari segala bentuk ancaman pada dirinya selama ini. Al menawarkan sebuah perjanjian bisnis pada Hymie Weiss yang saling menguntungkan, dalam usahanya membuat perdamaian. Hymie ternyata mengecewakannya, dan hari berikutnya Weiss ditemukan tewas dengan luka tembakan, dalam usianya yang masih 29 tahun.
Publik Chicago mulai lelah dan muak membaca tentang kekerasan antar geng dan mereka jadi geram. Capone mencoba mengadakan konferensi dengan geng lain untuk melakukan gencatan senjata. Ada ruang yang lega untuk melakukan bisnis daripada saling membunuh satu sama lain. "Saya tak ingin mati dijalan dengan luka tembakan senjata." kata Al Capone. Pada akhir pertemuan tersebut, sebuah kesepakatan "pengampunan" dan dengan ketetapan pada dua hal :
pertama adalah tak akan ada lagi pembunuhan dan pertempuran.
Kedua adalah memaafkan kejadian pembunuhan terakhir dan tak ada dendam.
Untuk beberapa bulan berikutnya tak ada seorang pun yang terlibat dalam bisnis penyeludupan yang mati.
January 1927, salah satu sahabat dekat Al, Theodore Anton yang lebih dikenal sebagai "Tony the Greek", ditemukan mati terbunuh. Capone sangat menyesali kematian sahabatnya itu dan mulai berpikir untuk pensiun. Al mengundang para wartawan untuk datang kerumahnya, mereka dijamu dengan spagheti dalam acara makan malam tersebut. Al kemudian memberi pernyataan bahwa ia berencana akan pensiun kepada para wartawan itu.
Apakah pernyataannya itu hanya akting ? Ia mungkin serius tentang pensiun tersebut, sebelum seseorang menembak kepalanya. Tetapi Al Capone memang harus mempunyai kekuatan dan keinginan yag nyata untuk pensiun demi masa depannya.
--bersambung--
Al Capone tengah bersantai |
Capone bersembunyi selama tiga bulan di musim panas itu. Tigaratus orang detektif disebar ke pelosok negeri untuk mencarinya. Bahkan sampai ke Kanada dan Italia. Faktanya Al ternyata mengungsi ke rumah seorang temannya di Chicago Heights dan kemudian pindah ke rumah sahabatnya yang lain di Lansing, Michigan.
Dalam tiga bulan persembunyiannya memberi merek pada Al, bahwa ia tidak hanya seorang pebisnis yang sukses. Al mulai berpikir sebagai seorang yang bisa dibanggakan oleh komunitas imigran Italia. Bahwa Al adalah orang yang murah hati0dan siap menolong siapa saja. Operasional bisnisnya melibatkan ribuan karyawan yang sebagian besar adalah para imigran Italia yang miskin. Kemurahan hatinya melegenda di Lansing, Michigan. Sementara sebagian besar orang kalah dari egonya dan menjadi sombong, Al mempunyai kemampuan memimpin dan sangat cakap, terutama bakatnya di wilayah yang menguntungkan dalam komunitas itu.
Ia sangat ingin mengakhiri kehidupannya di dunia kejahatan yang penuh kekerasan.
Ia tak bisa terus bersembunyi selama hidupnya. Jadi Al kemudian memutuskan dengan berbagai pertimbangan akan resiko. Ia akan menyerahkan diri pada polisi Chicago. Satu langkah baru yang ia lakukan demi kelangsungan hidupnya. Tuduhan membunuh Mc Swiggin kemudian kekayaannya yang berlimpah untuk melegitimasinya menjadi pahlawan bagi komunitas imigran Italia, menjadi pertimbangannya.
Pada 28 Juli 1926 Al kembali ke Chicago untuk menghadapi tuduhan pembunuhan. Hal itu berbalik menjadi keputusan yang tepat, sebab pihak berwenang tak punya cukup bukti untuk menyeretnya ke pengadilan. Untuk semua kehebohan dalam upaya penegakan hukum, Al tetap bebas dan pihak berwenang seperti impoten.
Capone dalam peran barunya sebagai pencipta perdamaian, memperlebar usahanya dengan berupaya beraliansi dengan Weiss. Terlepas dari segala bentuk ancaman pada dirinya selama ini. Al menawarkan sebuah perjanjian bisnis pada Hymie Weiss yang saling menguntungkan, dalam usahanya membuat perdamaian. Hymie ternyata mengecewakannya, dan hari berikutnya Weiss ditemukan tewas dengan luka tembakan, dalam usianya yang masih 29 tahun.
Publik Chicago mulai lelah dan muak membaca tentang kekerasan antar geng dan mereka jadi geram. Capone mencoba mengadakan konferensi dengan geng lain untuk melakukan gencatan senjata. Ada ruang yang lega untuk melakukan bisnis daripada saling membunuh satu sama lain. "Saya tak ingin mati dijalan dengan luka tembakan senjata." kata Al Capone. Pada akhir pertemuan tersebut, sebuah kesepakatan "pengampunan" dan dengan ketetapan pada dua hal :
pertama adalah tak akan ada lagi pembunuhan dan pertempuran.
Kedua adalah memaafkan kejadian pembunuhan terakhir dan tak ada dendam.
Untuk beberapa bulan berikutnya tak ada seorang pun yang terlibat dalam bisnis penyeludupan yang mati.
January 1927, salah satu sahabat dekat Al, Theodore Anton yang lebih dikenal sebagai "Tony the Greek", ditemukan mati terbunuh. Capone sangat menyesali kematian sahabatnya itu dan mulai berpikir untuk pensiun. Al mengundang para wartawan untuk datang kerumahnya, mereka dijamu dengan spagheti dalam acara makan malam tersebut. Al kemudian memberi pernyataan bahwa ia berencana akan pensiun kepada para wartawan itu.
Apakah pernyataannya itu hanya akting ? Ia mungkin serius tentang pensiun tersebut, sebelum seseorang menembak kepalanya. Tetapi Al Capone memang harus mempunyai kekuatan dan keinginan yag nyata untuk pensiun demi masa depannya.
--bersambung--
ALCAPONE sejarah singkat (14)
Reviewed by seno
on
14:53:00
Rating:
No comments:
Link Video Youtube, Mohon Review...tks
Silahkan di Like jika suka atau Dislike jika tidak suka.
Lihat disini : https://www.youtube.com/user/Gulagola/videos
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAA ..