Malam beranjak pagi kala itu, bersama dingin angin aku jelajahi jalanan kota. Meski masih pegal kaki dan kedua tanganku namun itu tak menghentikan tarikan gas untuk terus melaju. Perlahan lampu penerang jalan aku lewati satu demi satu, ada kulihat disepanjang trotoar lapak-lapak mulai menutup diri.
Sabtu malam membuat deretan motor dan mobil aneka ragam merk terparkir rapi dipinggir jalan. Kunikmati pemandangan tersebut seraya membayangkan kehidupan malam kota yang masih terjaga di pergantian hari itu.
Teman-teman sudah pulang sejak tadi dan entah kemana mereka setelah itu. Bermaksud untuk menghilangkan penat ditubuhku sambil tiduran di sofa, aku nyalakan televisi. Bergonta-ganti channel aku pilih, jari jempolku pun seperti tahu bahwa tidak ada hiburan yang bisa menarik mataku untuk memelototin layar televisi.
"Brraaak"
Aku lempar remote itu ke meja.
Lalu aku matikan dan keluar rumah begitu saja, entah mau cari apa nanti yang penting keluaaarrr....
Ketika tugu persimpangan dan aku berbelok, terlintas akhirnya pikiranku untuk membeli sebotol air mineral.
Sudah seharianaku terlalu banyak mengkonsumsi minuman manis, jadi kuputuskan untuk membeli air putih kemasan saja. Sebungkus rokok dan kuraba kantong celana. Dompetku ternyata masih tersisa lembaran Dua puluh ribuan, cuma cukup untuk membayar air kemasan dan sebungkus rokok.
Di dekat sebuah kantor instansi pemerintahan, kira-kira dua tiga rumah disampingnya, aku berhenti. Mini market kecil langgananku sudah menanti dimasuki.
Ada beberapa motor dan sebuah mobil ndongkrok ditempat parkir.
Mataku yang mulai bosan nanar memandang sekitar, dan terhenti seketika disitu. . .
Di sudut dekat pintu masuk mini market aku melihat segerombol anak muda sedang duduk bercengkerama.
Aku kenal itu perawakanmu, meski itu tertutupi oleh beton bercat putih.
Engkau duduk tersembunyi disitu, akhirnya aku temui engkau disudut itu, disudut itu aku temui engkau.
Sial !!
Aku kira engkau sudah pulang tadi !!
Dasar Kalong luh !!
Makhluk malam, jam segini masih nongkrong.
Dan cerita pun berlanjut sampai pagi..
Di Sudut itu Aku Temui Engkau
Reviewed by seno
on
00:14:00
Rating:
Sama dong saya juga kalong kang, jam segini masih kelapan aja. ha,, ha, ha,
ReplyDeleteHh samalah, cuman dibalik tembok
ReplyDeleteKang itu di mini market mana ya ?
ReplyDeleteAda deh
ReplyDeleteaku surprise deh kalo pak tabuh bikin postingan syahdu gini hahaha kemaren2 sejarah dan pengetahuan soalnya
ReplyDeleteBiar gk jenuh aja Nind
ReplyDeleteKetahuan ya kang kalau suka ngalong...saya mah dah nggak bisa
ReplyDeletewah asem, udah serius banget bacanya malah ceritanya berlanjut pagi pula, saya pikir bersambung.. hahaha kita sama suka ngalong kang. tapi cara ngalong kita agak sedikit berbeda, kalau saya tengah malam keluar rumah menggunakan taksi, dan turun ditengah kota lalau jalan menelusuri sudut-sudut kota, sambil mencari seseorang yang saya harapkan dalam perjalan menelusuri malam akan kutemui, bukan cewek lo.. saya lebih suka mencari keberadaan pemulung yang memilah-milah bak sampah ditengah kota ketika malam, mencari apa yang bisa mereka jual dari sana. nah ketika menemukan mereka saya suka memnaggil mereka dan saya berikan sedikit rejeki dari saya. nah disitulkah letak kebahagian yang sungguh luar biasa bagi saya,...eit gak jadi saya lanjutkan. tiba-tiba muncul dibenak saya untuk membuat ini untuk posting. trimakasih kang sudah menginpirasi.
ReplyDeleteAll right
ReplyDelete