Banner ads

AL CAPONE sejarah singkat (26)

Pengadilan untuk Capone


      Capone menghabiskan musim panas dalam kebebasan di tempat persembunyianya di Lansing, Michigan. Untuk menghadapi pengadilan ulang pada bulan oktober. Sementara di belakang layar organisasinya telah mendata para juri yang akan memberatkan di persidangan, kemudian mulai mengganggu para juri tersebut dengan berbagai cara.
Wilson, salah seorang juri yang menerima penyuapan lalu mendatangi hakim Wilkerson ditemani pengacara Johnson, dengan membawa bukti berupa amplop berisi uang. Dan Wilson meyakinkan bahwa Capone telah berusaha menyuap dirinya dan lainnya.
Hakim Wilkerson tak terkejut dan tak juga khawatir. " Bawa kasusmu ke pengadilan sesuai rencana, gentleman." ia berkata penuh keyakinan,
"Biarkan aku yang memutuskan."

pada 6 oktober 1931, 14 detektif membawa Capone ke ruang persidangan. Pengamanan sungguh sangat, sangat ketat mulai dari lorong-lorong sampai pintu lift keluar masuk semua ada penjaganya. Bos mafia itu memakai setelan rapi dalam gaya yang konservatif dengan jubah biru. Tak ada cincin berlian berwarna pink di jarinya yang mencolok saat itu. Setiap surat kabar utama mengirimkan wartawan terbaiknya untuk mengorek berita tersebut. Pertanyaan berulang-ulang dicecarkan pada Capone,
"Apakah anda merasa khawatir ?"

"Khawatir " Capone menjawab dengan tersenyum.
"Tak akan pernah"
Bergreen mencatat : "Pada saat itu Capone sangat percaya diri, ia memperkirakan bahwa organisasinya telah berhasil menguasai keadaan. Dan yang perlu ia tunjukkan dalam persidangan setiap hari adalah pamer keyakinan. Muncul dengan sopan dan penuh hormat, sampai pembebasannya dari tuduhan nanti. Bahkan kemudian ia yakin bermurah hati pada pers dan menyatakan bahwa tak ada perasaan cemas pada dirinya, dia tahu orang-orang pemerintah sedang melakukan tugasnya."

      Tim dari pemerintah terdiri dari, George E.T. Johnson, seorang pengacara handal dengan tubuh jangkung berkaca mata yang bingkainya berlapis emas. Dan jaksa penuntut Samuel Clawson, Jacob Grossman, Dwight Green0dan William Froelich. Seorang jurnalis membandingkan Johnson dan Capone, "Capone bermuka tebal dengan gumpalan lemak di belakang lehernya, kontras dengan Johnson yang ramping rambut abu-abu dan berpenampilan umum sebagai pengacara yang alot."

      Hakim Wilkerson memasuki ruang sidang, dia memakai setelan gelap tanpa jubah. Hakim Edwdards punya satu lagi ujian untuk hari itu, ia pun mengumumkan.
Datang ke ruang sidang dengan membawakan serta beberapa panel juri. Dipersembahkan seluruhnya pada hakim Edwards. Setiap orang pasti terkejut, tapi tak seorang pun kecuali Capone dan pengacaranya, Michael Ahern. Panel juri semua orang yang baru. Sebagian besar dari mereka adalah orang kulit putih dari pedesaan.
      Yang tak pernah muncul dalam daftar dan tak terjangkau suap sebelumnya. Para juri itu pada malam harinya diasingkan di suatu tempat sehingga orang-orang Capone tak dapat mendekati mereka.

17 oktober, Johnson memberikan pernyataan terakhir pada para juri, yang terdiri dari orang-orang yang berlatar belakang pertanian seperti dirinya. Setelah membuka persidangan, ia berbalik memperhatikan Capone.
"Saya merasa agak bingung dalam kasus ini pada bagaimana cara mempertahankan dari usaha untuk mengurai misteri dan romantisme dalam benak orang ini. Siapakah dia ? Siapakah orang yang selama beberapa tahun belakangan yang membuat kita berada disini. Bahwa dia sangat boros dengan menghabiskan lebih dari 1/2 juta dollar. Apakah dia adalah seorang bocah yang baru belajar, yang berhasil menemukan sebongkah emas pada ujung pelangi. Dan telah ia habiskan dengan sembrononya, atau mungkin seperti nasehat yang pernah ia dengar. Apakah dia Robin Hood ? Tetapi apakah benar dia Robin Hood yang telah membelanjakan $ 8.000 untuk sebuah sabuk bermata berlian lalu memberikan santunan pada orang yang tak punya pekerjaan. Apakah benar seorang Robin Hood yang telah membayar tagihan daging sebesar $ 6.500, apakah itu untuk para pengangguran ? Tidak, semua itu hanya masuk ke rumahnya di Palm Island. Apakah dia membeli pakaian seharga $ 27 untuk melindungi orang-orang yang tertidur di jalanan pada malam yang dingin ? Tidak."

"Di setiap saat, di setiap tempat, apakah terdakwa selalu tampil dalam bisnis yang terkemuka ? Adakah muncul suatu hubungan dengan bisnis terkemuka ? Sungguh gambaran inilah yang kita lihat pada kasus ini. Tanpa penghasilan tapi mengenakan sabuk bermata berlian di pinggangnya. Mengenakan pakaian seharga $ 27, perabot rumahnya seharga $ 116.000 yang tidak termasuk dalam penghasilannya. Dan nasehat sebelum dia datang kesini membuktikan pada anda bahwa dia tak punya penghasilan."

(gbr: Hakim James A. Wilkerson)
      Malam sabtu telah larut, 17 oktober 1931, setelah 9 jam mendiskusikan, para juri akhirnya sepakat menentukan apakah Al Capone bersalah atau tidak dalam beberapa tuduhan yang tak termasuk penyelewenan pajak. Pada sabtu berikut Hakim Wilkerson memvonis Capone dengan hukuman 11 tahun penjara, dan diharuskan membayar denda $ 50.000 dan biaya perkara pengadilan $ 30.000.
Jaminan yang ditawarkan Capone ditolak, selanjutnya Capone akan di tempatkan di penjara Cook County untuk menunggu kelanjutan penghapusan masa potongan tahanan, akhirnya dipindah ke penjara Federal.

"Capone berusaha tersenyum kembali" tulis surat kabar New York Times. Tapi senyum itu kecut, dia menjilat bibir tebalnya, lidahnya kelu. Dia berdiri gemetaran diatas kedua kakinya. Ia berusaha untuk bersikap acuh tak acuh, tapi gejolak perasaannya tampak jelas bahwa ia siap meledakkan kemarahannya. Itu adalah pukulan telak bagi bos mafia yang tersohor. Jari jemarinya kikuk, terkunci rapat dibelakang pinggangnya mengejang dan mengepal.

      Begitu Capone meninggalkan ruang sidang, seorang pejabat I.R.S (Internal Revenue Service) memberi sebuah tamparan berupa selembar kertas hak gadai dari propertinya, untuk klaim pemerintah atas semua tagihan pajak dari bisnis Al Capone. Capone marah besar dan berusaha menyerang orang tadi, namun dicegah oleh marshal yang mengawalnya dengan ketat.

"Baiklah saat ini saya menuju ke sebelas tahun masa hukuman." Capone berkata sambil memandang Eliot Ness. "Saya hanya harus melakukannya, itu saja. Saya tak sakit hati pada siapapun, beberapa orang lebih beruntung tapi tidak dengan saya. Bagaimanapun terlalu banyak mata yang mengawasi semua bisnis yang saya lakukan. Melunasi kewajiban pajak selama ini, mengganti truk dan breweries yang tutup. Mereka harus membuat semua itu menjadi legal."

"Jika itu menjadi legal, maka anda tak akan perlu melakukan hal ini" sergah Eliot Ness begitu Capone berlalu dari hadapannya dan melihatnya untuk terakhir kali.


25 -- 27
AL CAPONE sejarah singkat (26) AL CAPONE sejarah singkat (26) Reviewed by seno on 21:39:00 Rating: 5

9 comments:

  1. @ Desy >> terimakasih kembali mbak Desy.

    ReplyDelete
  2. mampir ke blog sahabat ,.
    sambil ninggalin komentar

    ReplyDelete
  3. Waaaa,saya udah ketinggalan 26 episode sebelumnya n,n

    ReplyDelete
  4. hadir untuk meramaikan suasana

    ReplyDelete
  5. berseri ya sejarah a capone-nya :)

    ReplyDelete
  6. dulu saya pernah mengikuti serial AL Capone di TV. Kisah yang penuh intrik dan kekerasan

    ReplyDelete
  7. Terimakasih untuk semuanya,
    tetap bersemangat.

    ReplyDelete

Link Video Youtube, Mohon Review...tks
Silahkan di Like jika suka atau Dislike jika tidak suka.
Lihat disini : https://www.youtube.com/user/Gulagola/videos
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAA ..