Banner ads

AL CAPONE sejarah singkat (9)



AL CAPONE MENCAPAI PUNCAK

Untuk beberapa tahun sesudah Al datang ke Chicago, semua lebih tenang dibandingkan banyaknya geng yang telah melengkapi dunia kelam Chicago. Meskipun demikian seorang reformis William E. Devers berhasil memenjarakan Big Bill Tompson karena korupsi yang dilakukannya. Dengan separuh kota dikendalikan para pembaharu, pungli dan korupsi menjadi menyempit ruang geraknya. Torrio dan Capone memutuskan memindahkan operasinya keluar dari Chicago. Ke sebuah kota kecil di pinggiran Chicago, yaitu Cicero. Dimana mereka bisa membeli seluruh kota baik pejabat pemerintah maupun kepolisian.
Tak lama setelah membuka rumah bordil di Cicero, Torrio pergi ke Italia bersama Ibunya untuk hidup disana. Meninggalkan Capone dengan tanggung jawab atas bisnisnya. Al Capone benar benar telah menunjukkan niat untuk menaklukkan kota Cicero. Ia menempatkan kakaknya, Frank (Salvatore), pria yang tampan dan berpenampilan terhormat, dalam usianya 29 tahun. Menjadi orang terdepan di kota Cicero. Saudaranya yang lain Ralph bertugas mengurus rumah bordil Stockade, bagi kota yang berpopulasi kelas pekerja. Sementara Al memfokuskan pada bisnis perjudian.

Untuk sebagian, penaklukan Capone atas kota Cicero tak ada yang mengganggu. Sebuah pernyataan penghujatan datang dari Robert St John, seorang jurnalis muda dari koran Cicero Tribune. Dalam tulisannya ia menghujat Al Capone telah melakukan penyuapan. Di editorial koran tertulis bahwa Capone ikut menyumbang dana bagi salah satu kandidat pada pemilu tingkat lokal kota Cicero tahun 1924.

Pada hari pemilihan, keadaan memburuk ketika Capone menculik beberapa penyelenggara pemilu dan menekan para pemilih dengan ancaman. Sehubungan dengan laporan tentang keadaan tersebut, kepala kepolisian Chicago memberi bantuan keamanan dengan mengirimkan 79 personel polisi. Polisi-polisi tersebut tanpa seragam bertugas memulihkan keadaan. Mereka berkonvoi dari Chicago dengan kendaraan yang secara rahasia memasuki Cicero.


(gbr: kematian Frank Capone)

Frank Capone yang baru saja menyelesaikan negosiasi pinjaman, keluar dan berjalan di trotoar. Ketika konvoi polisi Chicago memergokinya, salah seorang nengenali Frank. Mereka segera keluar dari kendaraan dan bermaksud menangkap Frank, tetapi yang terjadi kemudian adalah tembak menembak. Dan tubuh Frank Capone tergeletak bersimbah darah dari puluhan peluru yang menembusnya. Secara tekhnis polisi mengatakan hal itu sebagai upaya pertahanan diri. Ketika Frank melihat kedatangan konvoi polisi itu, segera ia mengambil senjata api dari kantongnya dan polisi bereaksi menembak Frank.
Al marah dan lebih meningkatkan kekerasan dengan menculik pejabat dan mencuri kotak-kotak suara. Seorang pejabat juga terbunuh. Ketika pemilu usai dan Al berhasil memenangkan kota Cicero, hal yang akan bermasalah dikemudian hari.

Al memakamkan kakaknya dengan upacara yang sangat mewah dan tak tertandingi oleh siapapun. Bunga-bunga tanda duka cita yang dipesannya dari toko bunga milik Dion O'Banion, seharga $20.000. Frank Capone akhirnya dikremasi. Bergreen mengatakan : "Bau parfum yang semerbak sedikit banyak telah menenangkan hati sedih dan orang-orang yang bermuram durja. Ada suasana kebesaran dan kemewahan pada pemakaman Big Jim Colosimo, namun yang terjadi pada pemakaman Frank Capone yang masih muda ini adalah sepenuhnya tragedi yang memilukan.
Alih-alih dalam suasana tersebut ada nyanyian kesedihan dan haru, pihak kepolisian Chicago malah menurunkan sejumlah polisi yang mengawasi pemakaman itu. Yang mana polisi-polisi tersebutlah yang membunuh Frank Capone. Al hanya bisa menahan diri sementara dari memuncaknya perang melawan departemen kepolisian Chicago.

Kemarahan Capone bisa bertahan paling tidak selama lima minggu. Kemudian, seorang preman kecil bernama John Howard menyerang temannya, Jack Guzik. Ketika Guzik telah menolak memberikan pinjaman kepadanya. Guzik menceritakan hal tersebut pada Capone, Capone pun menjadi marah. Pada sebuah bar Al menemukan John Howard, lalu Al memperingatkan Howard. Tapi Howard malah memaki Al Capone dengan menyebut Al sebagai "mucikari dari Italia" dan Capone pun menembak mati Howard.


(gbr: William H. Mc Swiggin)

William H. mc Swiggin yang disebut sebagai "Jaksa tukang gantung", memburu Capone. Tetapi kegigihan upayanya dalam menangkap Capone menemui jalan buntu. Saksi mata yang memberatkan Al Capone bungkam, akhirnya Al bebas dari tuduhan. Tetapi publisitas dari kasus tersebut menempatkan Al Capone menjadi tokoh utama dalam kasus yang menjadi perdebatan umum itu. Al telah melanggar model telah didapatnya dari Torrio.

Pada usia 25 tahun, kurang lebih 4 tahun sejak kedatanganya di Chicago, Al Capone menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan. Kaya, kuat, menjadi Tuan di kota Cicero. Dan ia telah menjadi target dari para hamba hukum serta geng saingannya. Al pun sadar bahwa cepat atau lambat orang yang akan berada pada sebuah upacara pemakaman mewah berikutnya, adalah dirinya sendiri.
Kedamain semu yang dibangun Torrio dengan gangster lain akhirnya berakhir, dan pembunuhan demi pembunuhan pun mulai terjadi sejak itu.
--bersambung--
AL CAPONE sejarah singkat (9) AL CAPONE sejarah singkat (9) Reviewed by seno on 22:41:00 Rating: 5

No comments:

Link Video Youtube, Mohon Review...tks
Silahkan di Like jika suka atau Dislike jika tidak suka.
Lihat disini : https://www.youtube.com/user/Gulagola/videos
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAA ..